Ditemukan, 'Monster Black Hole' 12 Miliar Kali Ukuran Matahari

Alam semesta
adalah misteri tanpa batas, yang selalu
menampakkan kejutan-kejutan baru bagi
manusia. Ini salah satunya: para
astronom menemukan black hole atau
lubang hitam paling besar dan paling
terang yang pernah diketahui selama ini.
'Monster' lubang hitam tersebut memiliki
massa sekitar 12 miliar kali Matahari.
Usianya juga sudah tua, kuno. Asal-usul
black hole tersebut bisa ditelusuri sejak
alam semesta masih berusia kurang dari
1 miliar tahun -- atau tepatnya 875 juta
tahun.
Sementara, ilmu pengetahuan yang
dimiliki manusia memperkirakan alam
semesta berusia 13,8 miliar tahun.
Para peneliti mengatakan, masih jadi
misteri mengapa sebuah lubang hitam
bisa tumbuh sebesar itu, dalam waktu
relatif singkat setelah 'fajar' kemunculan
alam semesta.
Lubang hitam tersebut diduga berada di
di tengah atau pusat sebagian besar -- jika
tak dapat dikatakan semua -- galaksi-
galaksi.
Sebelumnya, black hole terbesar yang
pernah ditemukan memiliki massa 10
miliar kali Matahari. Sebagai
perbandingan, lubang hitam di tengah
Galaksi Bima Sakti (Milky Way) -- yang
dinamakan Sagittarius A* -- diperkirakan
'hanya' memiliki massa 4 juta hingga 5
juta kali Sang Surya.
Lubang hitam merupakan sebuah
pemusatan massa yang cukup besar
sehingga menghasilkan gaya gravitasi
yang sangat besar. Bahkan, cahaya pun
tak bisa lari dari kekuatan daya tariknya
yang luar biasa.
Namun, tak seperti namanya, black hole
seringkali adalah objek yang terang.
Sebab, ia dikelilingi oleh fitur yang dikenal
sebagai piringan akresi ( accretion disks)
yang terbentuk dari gas dan debu yang
panas dan mengeluarkan cahaya seperti
berputar-putar ke dalam lubang hitam.
Para astronom menduga, quasar -- objek
paling terang di alam semesta --
mengandung black hole supermasif yang
melepaskan cahaya dalam jumlah yang
terlalu luar biasa untuk dibayangkan saat
mereka muncul dan merobek bintang-
bintang.
Sejauh ini para astronom baru
menemukan 40 quasar. Yang masing-
masing memiliki 1 black hole dengan
ukuran sekitar 1 miliar kali massa
Matahari.
Monster black hole yang baru ditemukan
berjarak 12,8 miliar tahun cahaya dari
Bumi. Lubang hitam supermasif yang
secara teknis disebut SDSS
J010013.02+280225.8 atau disingkat
J0100+2802, tak hanya quasar paling
massif yang pernah terlihat dari masa-
masa awal pembentukan alam semesta,
tapi juga paling terang.
Kilaunya sekitar 429 triliun kali Matahari.
Bahkan 7 kali lebih bersinar daripada
quasar yang paling jauh saat ini.
Lantas, apa manfaat dari temuan
tersebut?
Sebelumnya diyakini, black hole atau
lubang hitam dianggap memegang
rahasia alam semesta hingga kunci
perjalanan melintasi waktu? Ia juga punya
reputasi horor: disebut-sebut sebagai
'pemicu kiamat'.
"Temuan tersebut sangat mengejutkan
karena menghadirkan tantangan serius
terhadap teori pertumbuhan black hole di
masa-masa awal pembentukan alam
semesta," kata penulis studi Xue-Bing Wu,
astrofisikawan dari Peking University,
Beijing, seperti dikutip dari situs sains
LiveScience, Kamis (26/2/2015).
Piringan akresi membatasi kecepatan
pertumbuhan black hole modern.
Pertama, saat gas dan debu dalam
cakram mendekati lubang hitam,
penumpukan tersebut memperlambat
material lain yang tersedot ke dalamnya.
Kemudian, saat materi makin menumpuk,
ia akan memanas, memancarkan radiasi
yang membuat debu dan gas menjauh
dari black hole.
Sejauh ini para ilmuwan belum punya
teori memuaskan yang bisa menjelaskan
mengapa objek supermasif bisa
terbentuk di masa awal pembentukan
alam semesta. "Yang membutuhkan cara
khusus untuk memumbuhkan lubang
hitam secara cepat, atau harus ada benih
yang besar," kata Wu.
Peneliti menggarisbawahi bahwa cahaya
dari black hole yang baru ditemukan bisa
membantu memberikan petunjuk tentang
sudut-sudut gelap dari kosmos yang jauh.
Seperti saat cahaya quasar bersinar
menuju Bumi, melewati gas intergalaksi
yang memberinya warna.
Dengan menyimpulkan bagaimana gas
intergalaksi mempengaruhi spektrum
cahaya dari quasar tersebut, para
ilmuwan dapat menyimpulkan unsur-
unsur yang membentuk gas itu.
Pengetahuan tersebut pada gilirannya
dapat memberikan wawasan mengenai
proses pembentukan bintang yang
dimulai sesaat setelah peristiwa
Dentuman Besar (Big Bang).
"Quasar tersebut adalah salah satu yang
paling terang di alam semesta awal.
Seperti mercusuar, ia akan memberikan
kita kesempatan untuk menggunakannya
sebagai alat untuk mempelajari struktur
kosmik gelap, di belantara alam semesta,"
kata Wu.
Penjelasan rinci mengenai temuan
tersebut dijelaskan para ilmuwan dalam
jurnal ilmiah Nature edisi 266 Februari
2015. (Ein/Tnt)

Related Posts

Load comments

Comments

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete